SEMINAR NASIONAL

Latar Belakang
Kesehatan masyarakat merupakan ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kualitas kesehatan, melalui upaya pengorganisasian di masyarakat. Epidemiologi sebagai inti dari kesehatan masyarakat (The mother science of public health) memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah kesehatan. Hal ini didasarkan, bahwa epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan keadaan terkait kesehatan pada populasi tertentu dalam upaya mengendalikan masalah kesehatan. Di Era Industri 4.0, tantangan terbesar yang dihadapi secara global, yakni krisis iklim, penanganan wabah penyakit di negara berkonflik, pemerataan kesehatan yang lebih adil, memperluas akses obat-obatan, dan menghentikan penyakit menular. Namun, seperti belum tuntasnya masalah tersebut, dunia sudah dihadapi dengan adanya penyakit baru, yaitu COVID-19. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARV-Cov-2. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini diawali dari penemuannya di Kota Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019. Indonesia pun termasuk negara yang terkena virus corona. Kasus pertama di Indonesia dilaporkan pertama kali pada 2 Maret 2020. Semenjak saat itu, lonjakan kasus terus bertambah semakin harinya. Sejak 11 Maret 2020, WHO (World Health Organization) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Berbagai kebijakan pun telah dikeluarkan pemerintah dalam menekan angka penyebaran kasus COVID19. Terlepas dari peran tenaga medis, peran ahli kesehatan masyarakat juga dibutuhkan dalam menangani kasus ini, terkhususnya para ahli epidemiologi yang sedang “naik daun” dalam perbincangan. Bagi para ahli kesehatan masyarakat, upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 ini layaknya tantangan dalam menunjukkan peran dan kontribusi dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Selain daripada itu, analisis epidemiologi yang digunakan pun dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa permasalahan coronavirus ini bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan dalam waktu singkat. Di lain sisi, perekonomian masyarakat menjadi hal yang paling berpengaruh secara signifikan dari dampak pandemi COVID-19. Untuk itu, penyesuaian diri terhadap coronavirus menjadi suatu cara yang dilakukan dalam upaya pemulihan ekonomi di Indonesia. Namun, di samping dampak positif dari tatanan kehidupan baru (New Normal Life), hal tersebut secara signifikan dapat menjadi penyumbang peningkatan kasus di kala sektor mulai beroperasi secara normal. Oleh karena itu, dibutuhkan skema yang jelas dalam menghadapi permasalahan kesehatan masyarakat saat ini. Selain kasus COVID-19, masalah kesehatan lain yang tengah dihadapi ialah demam berdarah. Di Indonesia sendiri, kasus DBD terjadi peningkatan jumlah kasus. Beberapa provinsi di Indonesia berpotensi terjadi epidemi demam berdarah. Hal ini juga diperparah dengan adanya kasus COVID-19 yang berpengaruh terhadap penanganan kasus DBD di Indonesia. Tantangan inilah yang menjadi perhatian pemerintah dan ahli kesehatan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan di Indonesia. Atas latar belakang tersebut, maka tim penyelenggara Seminar Nasional FKM UNSRI mengusung seminar dengan tema “Peluang dan Tantangan Epidemiologi dalam Ketahanan dan Kesehatan Global di Era Pandemi Covid-19”, dalam upaya memberikan solusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam masalah kesehatan.

Scroll Up